Selasa, 09 Agustus 2016

Sakit adalah Rejeki


Tepat satu hari yang lalu, ditanggal 8 Agustus 2016 pukul 3 dini hari aku harus masuk ke UGD karena rasa sakit di area perut yang sudah teramat sangat. Yaaa, sakit itu diakibatkan oleh GERD (Gastroeosophageal Reflux Disease) yang saat ini sedang terjadi di tubuhku. GERD, adalah kondisi dimana asam lambung meningkat dikarenakan salah makan atau tingkat stress yang terlalu tinggi. Dan tidak seperti gejala asam lambung pada biasanya, gas asam ini akan naek ke kerongkongan bahkan sampai tenggorokan dan dapat menimbulkan peradangan hebat hinggah muntah darah.
Kondisi jauh dari keluarga dan pasangan membuatku sedih karena harus meminta tolong kepada siapa aku tengah malam seperti itu. Beruntungnya aku memiliki teman-teman kerja yang sangat baik. Singkat cerita, aku bekerja di salah satu perusahaan pembangkit listrik di daerah Paiton Probolinggo. Mana Paiton itu?? Kalau kalian pernah ke Bali melalui jalur darat dan melihat satu area yang banyak sekali gemerlap lampunya, itulah kantor saya.
Malam itu aku bingung harus bagaimana dengan kondisi ini. Dan tanpa berfikir lagi aku memutuskan untuk segera membawa diriku ke salah satu rumah sakit di Surabaya. Karena jarak paiton-surabaya sekitar 3 jam, aku tak mungkin menyetir mobil sendirian dan beruntungnya ada mereka berdua yang kala itu masuk sore dan belum tertidur.
Sesampainya di UGD aku langsung ditangani seorang dokter ganteng. Dia menginjeksikan obat supaya rasa sakit diperutku segera hilang. Dan beruntungnya lagi aku tidak harus di rawat inap seperti kondisi pertama dulu saat aku terkena GERD.
Keesokan harinya, 9 Agustus 2016 aku memutuskan untuk tetap berangkat kerja. Dan sesampainya di kantor menjalani pekerjaan seperti biasanya. Hingga saat istirahat tiba dan beberapa orang berkumpul di ruanganku. Menanyakan bagaimana kondisi ku? Mengapa aku sekarang ini begitu lemah dan gampang terserang sakit? Menyuruhku untuk menjaga pola makan dan tidak terlalu memforsir diriku untuk bekerja.
Tapi tiba-tiba ada suatu pertanyaan yang membuatku merasakan sesak kala itu. Ada yang bertanya, “Kemaren kamu ke Surabaya di antar siapa? Bagaimana rasanya ketika kamu sakit dan kamu LDR? Apa yang kamu rasakan ketika pasanganmu hanya bisa mengomentarimu melalui chat saja sementara disini teman-teman mu yang dengan tulus menolongmu dengan tindakan? Apa yang dia lakukan ketika kamu dalam kondisi saat ini?”
Dari semua pertanyaan itu aku hanya menjawab pertanyaan pertama. Rasanya sakit akan pertanyaan itu. Bukan karena ketidakhadiran kentut di samping ku saat aku sedang lemah, bukan karena dia hanya bisa memantauku lewat chat, bukan karena dia tidak bisa langsung menolongku disaat aku terjatuh lemas. Tapi karena pikiran orang lain terhadap kentut yang seperti itu. (Oiya, saat ini aku dan kentut sudah memiliki hubungan lebih dari  sahabat. Kami sudah berkomitmen memiliki hubungan special, namun kami menjalani Long Distance Relationship. Untuk cerita bagaimana kami jadian di cerita tersendiri ya).
Aku ingin bilang ke mereka, bahwa apa yang kalian ungkapkan itu semua salah. Aku tau bagaimana kentut menjagaku dan aku tau kalau dia disini pasti dia akan melakukan apapun demi kesembuhanku. Namun, tiba-tiba aku tertegun saat membaca chat kentut yang mengatakan “Aku nanti malem mau nonton yah.” Sesaat setelah membaca chat dari dia aku berfikir, kenapa apa yang dikatakan beberapa orang teman ku jadi kamu lakukan tut? Kalau mereka tau kamu justru pergi menonton disaat pasanganmu sakit , artinya kau menunjukan bahwa omongan mereka itu benar. Bahwa kamu memang seperti yang mereka katakan. Seketika itu aku menyatakan keberatan akan kepergiannya untuk menonton bersama teman-temannya. Bukan karena aku manja, bukan karena aku mengekangmu, bukan karena aku ingin kau selalu ada saat ini. Tapi lebih karena, aku tidak ingin kamu menjadi seperti kamu pikiran buruk teman-teman ku. Dan aku bersyukur mengikuti permintaanku. Aku bersyukur kamu tidak pergi. Dan aku bersyukur aku bisa mematahkan semua persepsi buruk orang di sekelilingku tentang kamu.
Dari semua cerita diatas aku ingin menceritakan kepada kalian para pembaca blog ini, Bahwa sesungguhnya SAKIT itu adalah REJEKI. Bagaimana bisa??? Karena saat sakit dan kamu berada di posisi terlemah, kamu akan melihat siapa orang yang benar-benar peduli terhadap mu. Siapa orang yang akan membantumu. Siapa yang memang teman dan siapa yang justru senang. Dan kamu bisa mengetahui apakah orang yang kamu sayang, memang sayang kepadamu.
Sakit juga membawaku jauh lebih dekat kepada ALLAH SWT. Ketika sakit doa kita akan lebih di dengarkan dan dikabulkan. Ketika sakit, Allah akan memeluk kita dan berkata bahwa “Kamu KUAT dan BISA”. Ketika sakit pun kita juga dapat rejeki istirahat sejenak dari segala kesibukan dan rutinitas melelahkan. Dari sini aku belajar kembali tentang arti semangat, realistis dan tindakan positif saat kita berada dalam kondisi negative. Dan Aku percaya, tidak ada keburukan yang diberikan Allah SWT kepada hambanya. Apa yang kita anggap buruk belum tentu buruk, begitupun sebaliknya. Semoga kedepan kita bisa menjadi orang yang selalu di ridhoi di jalan-NYA. J


Minggu, 07 Agustus 2016

Dunia Baru, Semangat kembali Lama

Tak terasa sudah 1 tahun blog ini tidak pernah aku sentuh, tidak pernah aku baca dan tidak pernah aku buka. Saat ini aku sedang melalui masa transisi dari kehidupan remaja semasa kuliah dulu menjadi seorang dewasa. Dan sejujurnya aku belum terbiasa dengan kondisi yang terlalu serius seperti ini. 
Aku rindu saat-saat setiap hari tertawa dengan lepasnya semasa kuliah meskipun tugas kuliah menumpuk. Aku rindu setiap sore setelah kuliah usai selalu pergi makan dengan sahabat-sahabatku. Aku rindu ketika aku pulang ke rumah ada ibu yang tersenyum damai dan menyambutku dengan masakan lezatnya. Yaaa, aku rindu masa-masa itu. Masa dimana masih dekat dengan orang-orang yang aku sayang dan selalu menyenangkan.
Dibalik ceritaku diatas, bukan berarti aku tidak bersyukur dengan kehidupan yang aku jalani saat ini. Aku sangat berterimakasih kepada Allah SWT, karena aku sudah diberikan pekerjaan yang mapan dalam usia semuda ini. Aku berterimakasih karena aku sudah diberikan banyak rezeki, bahkan aku sudah memiliki beberapa aset yang aku beli bersama "kentut" partner terbaik ku. 
Tapi Rasa Rindu itu datang tanpa aku menginginkannya. Rindu datang karena suatu kondisi yang belum terbiasa aku jalani. Kemungkinan ini karena dunia kerja sangat berbeda dengan dunia kuliah. Dimana saat kuliah kita rasa solidaritas masih sangat tinggi dan kami belum memiliki tanggungan keluarga. Dan kondisi saat ini yang aku rasakan adalah keseriusan yang terlalu serius. Hehe
Saat ini pun aku sedang mengalami sakit akibat pola makanku yang salah. Ketika orang lain akan lemas jika mereka tidak makan. Justru aku akan pingsan jika terlalu banyak makan apalagi makanan yang teralu asam untuk lambungku. Sakit ini bernama GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) . 
Kalau aku boleh jujur, sakit ini lebih menyakitkan daripada flek paru-paru yang aku alami 1.5 tahun lalu. Pertama, karena memang ketika asam lambungku berlebih aku akan merasakan sakit di perut yang teramat sangat. Kedua, akibat dari asam lambung yang naik ke kerongkongan dan tenggorokan menimbulkan peradangan dan bahkan batuk darah akibat luka dalam. Ketiga, dalam kondisi ini tidak ada ibu yang dulu selalu di sampingku dan aku juga jauh dengan kentut.
Sekali lagi aku tekankan, apa yang aku ceritakan bukan aku tidak bersyukur tetapi lebih mengutarakan rasa manusiawi yang sedang aku rasakan.Aku sempat down beberapa kali dan berfikiran mengapa aku mengalami kondisi sakit kembali??  Tapi setelah membaca postingan terakhir ku pada blog ini, aku sadar dengan kata yang sudah aku lupakan beberapa waktu ini. Yaitu kata, "Setiap orang di dunia ini di ciptakan berbeda-beda tergantung bagaimana cara kita bersyukr menjalani yang kita terima". 
Aku sadar, saat ini aku akan bangkit kembali dan memulai membangun setiap pikiran positif untuk melawan sakit ini. Melawan kerinduan yang berujung pada ketidaknyamanan ini. Membuat kehidupanku menjadi berwarna kembali dengan tulisan-tulisan ku. Membuat hari-hariku lebih menyenangkan dengan melakukan apa yang aku suka tanpa banyak berfikir seperti saat ini. Aku harus tetap menjadi aku yang dulu, dengan semangat dan rasa syukur yang sangat luar biasa. Dan semua itu aku terapkan di dunia baru yang saat ini aku jalani. 
Dunia yang terlalu serius ini akan aku seimbangkan dengan hobby ku yang menyenangkan. Dunia yang terlalu serius ini akan aku seimbangkan dengan DOA yang selalu aku panjatkan pada ALLAH SWT. Dunia baru yang terlalu serius ini, akan aku rubah menjadi sangat berwarna dengan caraku. Dan aku percaya lagi kali ini , bahwa kamu "kentut" akan menemani setiap hariku kembali di dunia baru ini dengan segala hal positif yang selalu kau ajarkan.
Melalui tulisan ini aku juga ingin meminta maaf kepadamu "kentut", karena aku sadar beberapa waktu ini aku berusaha baik-baik saja tetapi sesungguhnya aku dalam posisi pengelakan akan apa yang terjadi. Aku berdoa, tapi aku masih ketakutan. Aku tersenyum, tapi dalam hati masih bersedih. Aku berlari, tetapi tubuh ini merasa lelah. Mulai saat ini aku berusaha menerima semua yang aku alami. Aku akan kembali bersemangat seperti dulu di Dunia Baru ini. Dan aku berusaha untuk melakukan apapun sesuai dengan batas kemampuan tubuh ini. 
Di akhir paragraf dalam tulisan kali ini, Aku mengucapkan Terimakasih kembali Ya Allah, Ya Rabb akan segalanya. Akan teguranmu disaat aku sudah terlewat batas. Atas setiap rejeki dan limpahan berkah yang Engkau berikan.Dan atas orang-orang yang engkau berikan kepadaku untuk selalu mendukung setiap perjalanan ku. Aku Mencintai-Mu dan Rasul Mu Ya Allah, dengan segenap Jiwa dan Raga ini. :)

Rabu, 01 Juli 2015

Terimakasih Tuhan




            Terimakasih Allah, Tuhan Semesta Alam yang selalu memberikan limpahan kebahagiaan untuk kami makhluknya. Sudah hampir 2 bulan lebih aku tidak menulis di blog ini. Saat ini aku sudah berada dalam sebuah proses yang memang ingin kuraih dari dulu. Aku sudah memperoleh sebuah pekerjaan yang sesuai dengan passion ku selama ini. Tapi dalam cerita kali ini aku tidak akan focus pada apa yang sedang aku jalani. Aku akan bercerita bagaimana Allah memberikan setiap kebahagiaan dalam hidupku, bukan karena aku menginginkannya tetapi karena aku membutuhkannya.
            Terimakasih terbesar yang saat ini ingin ku ucapkan pada-Mu adalah karena Engkau telah memberikan aku kedua orang tua yang sangat menyayangiku dan selalu mendampingiku dalam kondisi apapun. Terimakasih juga telah menghadirkan seseorang yang sudah berhasil membuat perubahan baik dalam diriku. Terimakasih atas sahabat terbaik yang telah engkau berikan kepadaku Tuhan. Sahabat yang menjadi partner hidup ku, yang selalu memberikan efek positif pada setiap tindakan dan pikiranku.
            Dia adalah seseorang yang selalu mengajarkanku “Setiap orang di dunia ini diciptakan berbeda-beda, tergantung bagaimana cara kita bersyukur menjalani yang kita terima.” Kata-kata itu yang selalu aku terapkan saat ini. Bahwa tak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, tak perlu mendengarkan komentar buruk dari orang lain , tak perlu mengeluh akan apa yang kita terima. Tapi yang harus kita lakukan adalah membuat diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya, bertindak setulus hati dengan niat yang baik, melakukan segala hal dengan ikhlas dan selalu tersenyum.
            Cara terbaik membuat hidup ini terasa indah untuk dijalani adalah dengan membuat segala hal menjadi lebih simple. Simple disini bukan berarti menggampangkan sesuatu dan berujung pada tindakan meremehkan. Tetapi simple yang tidak terlalu mempermasalahkan segala hal yang sedang kita jalani. I think , I will be a simple person but so Special.
            Ini adalah salah satu cerita bagaimana menerapkan rasa syukur seperti yang selalu Dia terapkan kepadaku. Saat ini aku bekerja di sebuah perusahaan pembangkit listrik di Jawa Timur. Aku sedang menjalani masa On The Job Training dan aku ditempatkan pada divisi yang sebelum nya belum pernah di isi oleh perempuan. Yaa, benar saja aku ditempatkan di divisi Pemeliharaan Mesin 1 yang melakukan perawatan pada mesin-mesin pembangkit listrik utama. Di awal mendengar keputusan itu dari kantor aku cukup kaget, memang divisi ini sesuai dengan Jurusan ku sewaktu kuliah. Tapi aku bertanya, Apa aku bisa? Apa aku kuat ? Apa yang nanti akan kukerjakan? Dan masih banyak pertanyaan lain yang terbayang baying di otakku dan justru membuat ku semakin takut untuk melangkah.
            Seperti biasanya setiap aku gelisah aku pasti selalu menghubungi kentut untuk bercerita tentang semua yang aku rasakan. Ketika aku menceritakan semua yang aku takutkan , kentut menjawab bahwa aku harus bisa mengambil segala hal positif dari apa yang aku terima. Dan pasti dia selalu berkata, “Semua itu tergantung dari bagaimana cara kita bersyukur Kecut.” Mendengar kata-kata itu aku langsung merasa berdosa akan nikmat yang sudah aku terima. Segala ketakutan yang aku miliki berubah menjadi rencana- rencana apa yang akan aku lakukan dengan hal yang sudah diberikan Allah kepadaku. Merubah segalanya menjadi keyakinan bahwa aku bisa dan harus melakukan yang terbaik dari yang aku miliki. Dan benar saja, progres yang aku rasakan dalam pekerjaan ku sangat baik .Aku memperoleh hal-hal diluar yang aku pikirkan sebelumnya. Aku memperoleh lebih dari yang aku inginkan.
            Sebenarnya mudah saja membuat hidup kita menjadi ringan dan indah. Cukup dengan selalu percaya bahwa diri kita bisa dan semuanya itu mudah untuk dijalani. Selalu menggiring pemikiran kita kea rah positif dan mencoba melampaui hal-hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya bahkan mungkin kebanyakan orang lain lakukan.
Kentut layaknya seorang sutradara kedua setelah Allah tentunya di balik setiap perubahan sikap yang aku alami. Dia bisa selalu berfikir secara bijak dan memberi saran yang tidak memberatkan diriku. Bila aku harus menganalogikan dia itu seperti siapa, Aku akan bilang dia seperti Alfa partner hidup Merry Riana tokoh idolaku. Kami membuat hubungan kami menjadi lebih berwarna, memiliki mimpi-mimpi yang besar dan selalu positif. Dan mimpi terbesar kami saat ini adalah Umroh di 2016.
Sekali lagi terimakasih Tuhan untuk memberikan apa yang aku butuhkan bukan yang aku inginkan. Terimakasih untuk Dia yang sudah engkau dekatkan kepadaku disaat yang tepat. Terimakasih untuk selalu mengabulkan setiap doa yang aku panjatkan kepadaMu. Terimakasih atas setiap ujian dan pembelajaran yang membuatku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan terimakasih sekali lagi untuk kedua orang tua yang memang engkau hadirkan khusus untuk merawatku menjadi seperti sekarang ini. Aku tau kata terimakasih ini tidak bisa mewakili segala hal yang sudah Engkau berikan kepadaku. Tapi inilah yang bisa aku ucapkan untuk mensyukuri setiap pemberianmu kepadaku. Terimakasih Allah, Tuhan semesta Alam yang sangat kucintai. #Be Brave , Be Smart , Be Patient , Be Awesome. Bismillah. .
    

Sabtu, 21 Maret 2015

LANGKAH AWAL PERJUANGAN

Hari ini tidak seperti biasanya, aku menulis blog ini di sebuah mini market di Stasiun Gambir. Yaa, stasiun dimana semua orang sibuk berlalu lalang aku justru menyempatkan diriku untuk menulis sejenak cerita yang aku alami dalam 1 bulan  ini.
Kondisi ku saat ini masih bertahan dengan idealisme yang aku miliki, masih ingin menjadi seorang engineer. Kesempatan pun datang dari sebuah perubahan pneumatik asal Amerika bernama formulatrix. Awalnya aku hanya iseng mendaftar karena disuruh oleh seorang teman ku yang juga mendaftar diperusahaan itu. Dia sudah tes lebih dahulu, namun Tuhan lebih mengijinkan aku untuk lanjut ke tahap selanjutnya daripada temanku itu. Dia tau aku ingin sekali menjadi seorang engineer , mendengar aku lolos sementara dia tidak lolos bukanlah masalah untuknya.
Satu minggu setelah tes online aku di telepon oleh Tim HR Formulatrix dan menyuruhku untuk mengirimkan design alat yang pernah aku buat semasa kuliah. Aku mengirimkan 3 design terbaik yang pernah aku buat. Dan atas seijin Allah, aku lolos lagi ke tahap selanjutnya Interview HR by phone lalu dilanjutkan dengan interview pra user. Interview HR berhasil aku lalui dengan santai, begitupun dengan interview Pra User. Aku menjelaskan setiap isi dari design yang aku kirimkan.
3 hari sebelum tes HR aku juga mencoba untuk belajar di dalam perjuangan usaha baru, aku ingin bergabung sebagai agent Asuransi. Mengapa aku ingin bergabung menjadi agent asuransi?? karena menurutku ini adalah sebuah pekerjaan yang melatih sebuah kedisiplinan akan peraturan dan target yang kita buat sendiri. Selain itu bila kita benar-benar berusaha komisi yang kita peroleh per bulan dari setiap deal yang kita lakukan akan jauh lebih besar daripada gaji pada umumnya. 
Pada bulan ini juga, aku memberanikan diriku untuk mengikuti sebuah ajang Call Center se Indonesia yang biasa di sebut ICCA. Aku baru 2 bulan menjadi seorang call center namun ku putuskan untuk mendaftar dan mengikuti seleksi nya. Berdasarkan ridho dari Allah aku lolos seleksi dan harus berangkat ke Jakarta 2 hari kemudian untuk memperoleh pembekalan dari Andi Anugrah seorang ahli call center terkenal di Indonesia. Itulah alasan mengapa aku saat ini berada di Stasiun Gambir. 
Tepat di hari ini pula dan masih di stasiun Gambir Tim HR dari sebuah perusahaan Manufactur yang bernama Astra Honda Motor menelepon ku dan menginformasikan bahwa aku harus mengikuti tes Interview User minggu depan. Tanpa berfikir panjang aku mengiyakan panggilan tes itu dengan harapan besar aku bisa di terima. 
Semangat ku benar-benar sudah kembali saat ini, aku percaya setiap usaha keras yang aku lakukan akan membuahkan hasil positif untuk diriku sendiri dan orang - orang yang aku sayang. Semua pencapaian ini baru langkah awal yang aku bangun kembali setelah kurang lebih 3 bulan lalu aku kehilangan diri dan semangatku yang besar.
Aku belajar dari setiap proses sebelumnya bahwa manusia hanya dapat berusaha dan berdoa untuk masalah hasil pasrahkan semuanya pada Allah, karena aku sangat yakin Allah adalah Sutradara terhebat di dunia ini. Dan aku percaya, when many doors closed for me, I will open It and make other doors for me by My Self !!! Dan ini bukan lah hasil dari perjuanganku, Ini adalah langkah awal perjuangan yang akan menjadikan aku menjadi lebih baik. :) 

Rabu, 04 Maret 2015

Sepenggal Cerita dari KENTUT

Kali ini aku tidak ingin menceritakan kentut tentang bagaimana dia menemaniku dan menjadi sahabat dalam perjuangan yang aku lalui saat ini. Kali ini aku akan menceritakan bagaimana karakter nya dan bagaimana dia dengan segala sifat dan sikapnya yang kadang membuat ku terinspirasi.
Kentut adalah seorang pria yang usia nya 7 bulan lebih muda daripada diriku. Namun dari setiap sikap dan jalan pikirnya dia tidak terlihat lebih muda dariku. Dia adalah sosok cowok yang cuek, simple , selalu berfikir positif , menyukai tantangan dan menyenangkan. Namun di balik beberapa kelebihannya itu dia juga memiliki kekurangan, dia pelupa , pemalu, seenaknya, tukang ngebo dan parahnya lagi suka kentut di sembarang tempat tanpa melihat kondisi di sekelilingnya.
Aku mengenalnya kurang lebih 2 tahun lalu karena sebuah kegiatan kampus yang membuat kami berpartner. Ketika awal mengenalnya aku melihat dia sama seperti teman-temanku lainnya. Namun beberapa waktu berlalu kami menjadi lebih dekat sebagai sahabat karena pemikiran kami yang banyak kesamaan. 
Dia cuek, hal ini aku lihat dari sikap tidak pedulinya akan banyak komentar jelek dari teman-teman kami. Dia memperoleh banyak banyak julukan yang lucu terdengar di telinga ku seperti contoh Boyo (buaya), playboy, tukang tikung pokoknya segala hal jelek yang berhubungan dengan cowok yang banyak ceweknya. Menurutku julukan itu muncul karena dia memiliki banyak sahabat cewek yang sering curhat ke dia. Tapi dari awal aku mengenalnya aku tidak pernah percaya dengan semua julukan itu, karena memang aku tidak pernah melihat itu di dalam dirinya. Dalam pekerjaan pun dia lebih memilih fokus hanya kepada pekerjaan yang harus dia selesaikan daripada memikirkanhal hal lain yang tidak penting.
Ini satu contoh sikap simplenya. Ketika kami membuat sebuah acara kampus berbeda dengan yang lainnya, dia tidak pernah memiliki buku catatan khusus untuk mencatat hal apa saja yang akan dia lakukan. Dia bukan tipe orang yang detail, tapi dia akan segera mengerjakan tugasnya tepat waktu. Tanpa banyak berfikir dan berdiskusi dia selalu menyuguhkan hasil dari job desk nya terlebih dahulu dan apabila ada yang tidak sesuai baru dia akan mengeditnya. Dia tidak takut membuat kesalahan , karena berdasarkan pandanganku dia selalu belajar dari kesalahan yang dia buat (tapi menurutku dia tidak sadar akan ini). Dia tidak pernah banyak berkomentar akan ide yang akan dibuat , tapi dia lebih memilih untuk mengembangkan ide. 
Berfikir Positif , ini aku lihat dari setiap saran yang dia berikan kepadaku ketika aku benar-benar dalam posisi down. Dia akan menggunakan logikanya daripada perasaannya untuk menyelessaikan masalah. Lebih sering juga dia menenangkan aku yang tiba-tiba panik akan kondisi yang aku alami dan dengan santainya dia memberikan masukan kepadaku. 
Menyukai tantangan, dari hobi nya udah kelihatan dia suka banget sama tantangan. Dia suka naik gunung, mengeksplor segala keindahan alam dan melakukan hal-hal diluar kebiasaan. Contoh paling ekstremnya sih ketika dia tiba-tiba mau ikut aku buat ke bandung yang cuma pengen bimbingan tugas akhir aja, sementara sebelumnya dia itu dia lagi magang di ujung timur pulau jawa Probolinggo. Emang tukang jalan-jalan parah tuh anak, nggak punya capek.
Menyenangkan, sikap nyenengin dia bukan karena dia yang selalu berbuat manis kepadaku. Namun lebih kepada dia akan selalu bisa membuat segala situasi menjadi menyenangkan. Dari yang awalnya aku nangis curhat ke dia bisa di ubah menjadi ketawa ngekek karena komentar dia yang konyol.
Sementara buat kekurangannya, dia itu pelupa kalau abis ngasih nasehat-nasehat baik ke sahabatnya. Jadi aku bertugas sebagai pengingat setiap perkataan yang udah dia ucapkan. Dia pemalu, pemalunya ini yang ga jetulungan, julukannya aja sebagai playboy kenyataannya dia itu cupu. Buat deketin cewek yang lagi dia suka aja bingung nya setengah mati, kadang malah aku yang lebih semangat ngedeketin ceweknya daripada dia.(haha). Seenaknya, dia itu seenaknya kalo ngomong ga pernah dipikir dan ceplas ceplos. Untung aja aku udah kebal sama dia. 
Dari semua sikap dia, aku banyak belajar bagaimana untuk bersikap atau bertindak. Tidak mencontoh setiap sikap dan sifatnya dia. tapi lebih kepada menggabungkan apa yang bisa aku contoh dari dia dengan sikap yang sudah aku miliki. Dari sikap itu juag aku bisa membuat rule untuk diriku yang sudah aku gabungkan dengan apa yang aku miliki, aku akan mengejar setiap tujuan dan target ku dengan Optimisme yang tinggi yang aku miliki di dasari sikap berfikir positif yang santai dari kentut, dan melihat segalanya sebagai sebuah tantangan yang menyenangkan. Inilah sebuah kilasan cerita tentang kentut yang membawa sedikit perubahan dalam cara hidupku. Terimahasih untuk pembelajaran yang aku tau pasti kamu tidak sadar sudah mengajarkan itu kepadaku kentut. Hahah.


HUJAN

Malam ini aku sendiri di sebuah kamar yang sudah menemaniku sekitar 12 tahun ini. Kamar yang menjadi saksi kegembiraan, kesedihan, kehebohan, tangisan dan segala hal gila yang pernah aku lakukan. 
Malam ini juga aku ditemani rintik hujan yang membuat hati menjadi tenang karena menurutku ini adalah anugrah yang diturunkan Allah untuk semua hambanya. Hujan ini menemani kesendirianku ketika aku sedang di kejar sebuah target yang harus aku selesaikan dalam satu malam. 
Ketika kebanyakan orang mengeluh disaat hujan, aku justru bergembira di saat hujan datang. Karena di saat hujan aku bisa merasakan dinginnya udara , mendengar suara indah setiap air yang jatuh di atas genting dan berdoa di setiap rahmat Allah yang diturunkannya beserta rintik hujan yang datang. 
Hujan juga mengajarkanku untuk selalu berbuat baik kepada siapapun meskipun banyak yang mencaci mu. Hal ini aku analogikan karena banyak orang yang marah-marah bahkan menghujat ketika hujan turun. Mereka mengeluh karena badan yang basah akibat air hujan, mereka marah karena banjir , mereka marah karena hujan sering membuat rencana yang mereka susun gagal. Padahal bila dilihat dari sisi positifnya hujan memberi kita kehidupan. Bayangkan bila hujan tidak turun dalam 1 tahun dan menyebabkan kemarau panjang. Para petani akan lebih mengeluh karena panennya gagal, kita akan mendapati harga bahan pokok yang mahal karena tidak memiliki ketersediaan panen dan udara ini menjadi sangat kering dan gersang.
Dari hujan ini pun aku belajar untuk tidak memandang segala sesuatu hanya dari satu sisi, apalagi hanya satu sisi keburukannya saja. Hujan mengajarkanku untuk tidak peduli akan berbagai komentar buruk, hujan itu fokus. Fokus untuk membasahi dunia ini dan memberikan kebaikan di setiap tetes air yang diturunkannya.  Jangan pernah berhenti untuk menjalankan tugasmu Hujan. Karena aku percaya engkau diturunkan ke dunia ini karena ada maksut yang luar biasa dari Sang Pencipta. J


Selasa, 03 Maret 2015

AIR MATA SEORANG ANAK


                Hari ini aku melihat tangisan seorang anak yang begitu merindukan sosok seorang ayah yang sudah lama meninggalkannya. Meninggalkan dia dan ibunya , karena sudah di panggil untuk bertemu dengan Allah terlebih dahulu. Dia adalah teman baru di tempat aku bekerja saat ini, namanya Kak Venda. Pembawaannya setiap hari begitu menyenangkan dan tidak menunjukkan bahwa dia sedang dalam kondisi perekonomian yang sangat sulit.  Saat ini dia hanya tinggal bersama ibunya, ayahnya sudah meniggal 5 tahun yang lalu. Tepat 1 tahun ketika dia menginjakkan kaki di bangku kuliah.
                Tangisannya siang ini adalah sebuah tangisan yang tidak sengaja di saat kami hanya mengobrol berdua di sela-sela makan siang kami. Kami baru mengenal kurang lebih dua bulan, tapi aku tidak pernah menyangka dia akan bisa meluapkan semuanya kepadaku siang ini. Dia juga seoarang anak tunggal yang harus berjuang untuk tetap menjaga ibunya. Ayahnya hanya meninggalkan sebuah bisnis fotocopy untuk dirinya dan ibunya. Dari bisnis fotocopy itulah kak venda bisa bertahan hingga lulus kuliah.
                Dia berkuliah dan berbisnis, sebisa mungkin dia berdiri di atas kakinya sendiri dan melanjutkan usaha yang sudah di bangun ayahnya. Ibunya tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga kala itu memang mereka berdua hanya menggantungkan diri mereka di bisnis fotocopy peninggalan sang ayah. Gaji yang kami terima saat ini memang tidak besar, apalagi untuk lulusan diploma atau sarjana. Pekerjaan yang kami jalani ini lebih kami gunakan sebagai batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan lain yang lebih baik.
                Tapi aku tidak pernah menyangka, penghasilan per bulan yang aku anggap kecil ini ternyata sangat berarti bagi kak venda dan ibunya. Mereka harus benar- benar memutarkan otak untuk mengatur pemasukan mereka untuk bisa memenuhi kebutuhan bulanan mereka dan untk menabung demi kebutuhan mendadak. Setelah ditinggal sang ayah pergi memang kondisi finansial mereka mengalami perubahan yang cukup drastis. Dan hari ini semuanya dia luapkan kepadaku, kak venda merasakan dia pada kondisi lemah saat ini dan dia tidak tau harus bercerita kemana.
                Dia merasa tidak kuat saat ini dan bingung ingin memutuskan masa depannya. Di saat aku dengan yakin memutuskan untuk resign dua bulan lagi karena aku harus mengejar mimpiku , dia masih tidak tau apa yang harus dia lakukan. Dia bingung antara merasa aman dengan gaji buanan yang terhitung kecil atau mengembangkan kembali bisnis fotocopy nya yang saat ini sedang mengalami penurunan pendapatan. Aku tau itu adalah keputusan yang sangat sulit untuknya , beitupun aku bila aku ada di posisinya. Tapi aku hanya bisa menyarankan supaya dia saving terlebih dahulu untuk beberapa bulan ini , kemudian baru meninggalkan pekerjaan ini dan focus mengembangkan bisnisnya kembali. Seketika saat itu juga dia menangis merindukan sosok ayah yang sudah meninggalkannya 5 tahun yang lalu.
                Aku bingung saat melihatnya menangis, yang bisa aku lakukan hanya memberikan tisu dan membiarkannya menangis hingga lega baru kemudian aku memberikan nasehat berdasarkan sudut pandang seorang anak yang usianya lebih muda dari pada dia. Dari cerita kak Venda aku belajar untuk selalu berjuang dalam kondisi apapun. Dan aku juga belajar untuk lebih mempersiapkan segala sesuatunya sedari awal. Beruntunglah aku masih memiliki kedua orang tua yang masih menyayangi ku dan masih di beri kesehatan. Dan justru disaat mereka masih sehat ini, saat nya aku untuk berjuang. Berjuang mempersiapkan masa depanku dan berjuang untuk kebahagian mereka kelak.
                Aku juga belajar untuk tetap tegar dalam kondisi sesulit apapun, dalam kondisi yang mungkin orang lain tidak merasakannya. Aku bersyukur bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikanku pembelajaran tentang arti sebuah perjuangan hidup. Pembelajaran untuk selalu kuat dan berjalan kedepan meskipun kondisi mereka jauh lebih sulit. Ini membuatku semakin bersemangat untuk meraih masa depanku, bukan karena aku mengalami kondisi yang sulit seperti kak venda. Bukan karena kondisi yang mengahruskan ku untuk bekerja keras meraih kesuksesan di usia muda, namun ini adalah pilihanku. Pilihanku adalah untuk berjuang sekuat tenagaku , bekerja keras saat ini , memanfaatkan segala kemampuan yang aku miliki untuk meraih sukses ku di usia muda.

                Aku tau banyak orang yang mencerca ku saat ini karena mungkin aku tidak seperti kebanyakan teman-temanku yang sudah memiliki pekerjaan dengan gaji yang terbilang besar di usia semuda kami. Tapi jalan ku berbeda, Allah sudah memilihkan jalan terbaik untukku. Dan aku akan berusaha sekuat tenagaku dengan pikiran positif yang selalu aku sertakan dalam usahaku, bahwa AKU BISA !! Aku bisa meraih kesuksesanku dengan jalan ku sendiri meskipun harus berjuang berkali lipat lebih keras daripada rata-rata temanku yang lainnya. Bismiillah. J