Hari
ini aku melihat tangisan seorang anak yang begitu merindukan sosok seorang ayah
yang sudah lama meninggalkannya. Meninggalkan dia dan ibunya , karena sudah di
panggil untuk bertemu dengan Allah terlebih dahulu. Dia adalah teman baru di
tempat aku bekerja saat ini, namanya Kak Venda. Pembawaannya setiap hari begitu
menyenangkan dan tidak menunjukkan bahwa dia sedang dalam kondisi perekonomian
yang sangat sulit. Saat ini dia hanya
tinggal bersama ibunya, ayahnya sudah meniggal 5 tahun yang lalu. Tepat 1 tahun
ketika dia menginjakkan kaki di bangku kuliah.
Tangisannya
siang ini adalah sebuah tangisan yang tidak sengaja di saat kami hanya
mengobrol berdua di sela-sela makan siang kami. Kami baru mengenal kurang lebih
dua bulan, tapi aku tidak pernah menyangka dia akan bisa meluapkan semuanya
kepadaku siang ini. Dia juga seoarang anak tunggal yang harus berjuang untuk
tetap menjaga ibunya. Ayahnya hanya meninggalkan sebuah bisnis fotocopy untuk
dirinya dan ibunya. Dari bisnis fotocopy itulah kak venda bisa bertahan hingga
lulus kuliah.
Dia
berkuliah dan berbisnis, sebisa mungkin dia berdiri di atas kakinya sendiri dan
melanjutkan usaha yang sudah di bangun ayahnya. Ibunya tidak memiliki pekerjaan
tetap sehingga kala itu memang mereka berdua hanya menggantungkan diri mereka
di bisnis fotocopy peninggalan sang ayah. Gaji yang kami terima saat ini memang
tidak besar, apalagi untuk lulusan diploma atau sarjana. Pekerjaan yang kami
jalani ini lebih kami gunakan sebagai batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan
lain yang lebih baik.
Tapi
aku tidak pernah menyangka, penghasilan per bulan yang aku anggap kecil ini
ternyata sangat berarti bagi kak venda dan ibunya. Mereka harus benar- benar
memutarkan otak untuk mengatur pemasukan mereka untuk bisa memenuhi kebutuhan
bulanan mereka dan untk menabung demi kebutuhan mendadak. Setelah ditinggal
sang ayah pergi memang kondisi finansial mereka mengalami perubahan yang cukup drastis.
Dan hari ini semuanya dia luapkan kepadaku, kak venda merasakan dia pada
kondisi lemah saat ini dan dia tidak tau harus bercerita kemana.
Dia
merasa tidak kuat saat ini dan bingung ingin memutuskan masa depannya. Di saat
aku dengan yakin memutuskan untuk resign dua bulan lagi karena aku harus
mengejar mimpiku , dia masih tidak tau apa yang harus dia lakukan. Dia bingung
antara merasa aman dengan gaji buanan yang terhitung kecil atau mengembangkan
kembali bisnis fotocopy nya yang saat ini sedang mengalami penurunan
pendapatan. Aku tau itu adalah keputusan yang sangat sulit untuknya , beitupun
aku bila aku ada di posisinya. Tapi aku hanya bisa menyarankan supaya dia
saving terlebih dahulu untuk beberapa bulan ini , kemudian baru meninggalkan
pekerjaan ini dan focus mengembangkan bisnisnya kembali. Seketika saat itu juga
dia menangis merindukan sosok ayah yang sudah meninggalkannya 5 tahun yang
lalu.
Aku
bingung saat melihatnya menangis, yang bisa aku lakukan hanya memberikan tisu
dan membiarkannya menangis hingga lega baru kemudian aku memberikan nasehat
berdasarkan sudut pandang seorang anak yang usianya lebih muda dari pada dia.
Dari cerita kak Venda aku belajar untuk selalu berjuang dalam kondisi apapun. Dan
aku juga belajar untuk lebih mempersiapkan segala sesuatunya sedari awal. Beruntunglah
aku masih memiliki kedua orang tua yang masih menyayangi ku dan masih di beri
kesehatan. Dan justru disaat mereka masih sehat ini, saat nya aku untuk
berjuang. Berjuang mempersiapkan masa depanku dan berjuang untuk kebahagian
mereka kelak.
Aku
juga belajar untuk tetap tegar dalam kondisi sesulit apapun, dalam kondisi yang
mungkin orang lain tidak merasakannya. Aku bersyukur bertemu dengan orang-orang
yang bisa memberikanku pembelajaran tentang arti sebuah perjuangan hidup. Pembelajaran
untuk selalu kuat dan berjalan kedepan meskipun kondisi mereka jauh lebih
sulit. Ini membuatku semakin bersemangat untuk meraih masa depanku, bukan
karena aku mengalami kondisi yang sulit seperti kak venda. Bukan karena kondisi
yang mengahruskan ku untuk bekerja keras meraih kesuksesan di usia muda, namun
ini adalah pilihanku. Pilihanku adalah untuk berjuang sekuat tenagaku , bekerja
keras saat ini , memanfaatkan segala kemampuan yang aku miliki untuk meraih
sukses ku di usia muda.
Aku
tau banyak orang yang mencerca ku saat ini karena mungkin aku tidak seperti
kebanyakan teman-temanku yang sudah memiliki pekerjaan dengan gaji yang
terbilang besar di usia semuda kami. Tapi jalan ku berbeda, Allah sudah
memilihkan jalan terbaik untukku. Dan aku akan berusaha sekuat tenagaku dengan
pikiran positif yang selalu aku sertakan dalam usahaku, bahwa AKU BISA !! Aku
bisa meraih kesuksesanku dengan jalan ku sendiri meskipun harus berjuang
berkali lipat lebih keras daripada rata-rata temanku yang lainnya. Bismiillah. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar