Rabu, 01 Juli 2015

Terimakasih Tuhan




            Terimakasih Allah, Tuhan Semesta Alam yang selalu memberikan limpahan kebahagiaan untuk kami makhluknya. Sudah hampir 2 bulan lebih aku tidak menulis di blog ini. Saat ini aku sudah berada dalam sebuah proses yang memang ingin kuraih dari dulu. Aku sudah memperoleh sebuah pekerjaan yang sesuai dengan passion ku selama ini. Tapi dalam cerita kali ini aku tidak akan focus pada apa yang sedang aku jalani. Aku akan bercerita bagaimana Allah memberikan setiap kebahagiaan dalam hidupku, bukan karena aku menginginkannya tetapi karena aku membutuhkannya.
            Terimakasih terbesar yang saat ini ingin ku ucapkan pada-Mu adalah karena Engkau telah memberikan aku kedua orang tua yang sangat menyayangiku dan selalu mendampingiku dalam kondisi apapun. Terimakasih juga telah menghadirkan seseorang yang sudah berhasil membuat perubahan baik dalam diriku. Terimakasih atas sahabat terbaik yang telah engkau berikan kepadaku Tuhan. Sahabat yang menjadi partner hidup ku, yang selalu memberikan efek positif pada setiap tindakan dan pikiranku.
            Dia adalah seseorang yang selalu mengajarkanku “Setiap orang di dunia ini diciptakan berbeda-beda, tergantung bagaimana cara kita bersyukur menjalani yang kita terima.” Kata-kata itu yang selalu aku terapkan saat ini. Bahwa tak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, tak perlu mendengarkan komentar buruk dari orang lain , tak perlu mengeluh akan apa yang kita terima. Tapi yang harus kita lakukan adalah membuat diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya, bertindak setulus hati dengan niat yang baik, melakukan segala hal dengan ikhlas dan selalu tersenyum.
            Cara terbaik membuat hidup ini terasa indah untuk dijalani adalah dengan membuat segala hal menjadi lebih simple. Simple disini bukan berarti menggampangkan sesuatu dan berujung pada tindakan meremehkan. Tetapi simple yang tidak terlalu mempermasalahkan segala hal yang sedang kita jalani. I think , I will be a simple person but so Special.
            Ini adalah salah satu cerita bagaimana menerapkan rasa syukur seperti yang selalu Dia terapkan kepadaku. Saat ini aku bekerja di sebuah perusahaan pembangkit listrik di Jawa Timur. Aku sedang menjalani masa On The Job Training dan aku ditempatkan pada divisi yang sebelum nya belum pernah di isi oleh perempuan. Yaa, benar saja aku ditempatkan di divisi Pemeliharaan Mesin 1 yang melakukan perawatan pada mesin-mesin pembangkit listrik utama. Di awal mendengar keputusan itu dari kantor aku cukup kaget, memang divisi ini sesuai dengan Jurusan ku sewaktu kuliah. Tapi aku bertanya, Apa aku bisa? Apa aku kuat ? Apa yang nanti akan kukerjakan? Dan masih banyak pertanyaan lain yang terbayang baying di otakku dan justru membuat ku semakin takut untuk melangkah.
            Seperti biasanya setiap aku gelisah aku pasti selalu menghubungi kentut untuk bercerita tentang semua yang aku rasakan. Ketika aku menceritakan semua yang aku takutkan , kentut menjawab bahwa aku harus bisa mengambil segala hal positif dari apa yang aku terima. Dan pasti dia selalu berkata, “Semua itu tergantung dari bagaimana cara kita bersyukur Kecut.” Mendengar kata-kata itu aku langsung merasa berdosa akan nikmat yang sudah aku terima. Segala ketakutan yang aku miliki berubah menjadi rencana- rencana apa yang akan aku lakukan dengan hal yang sudah diberikan Allah kepadaku. Merubah segalanya menjadi keyakinan bahwa aku bisa dan harus melakukan yang terbaik dari yang aku miliki. Dan benar saja, progres yang aku rasakan dalam pekerjaan ku sangat baik .Aku memperoleh hal-hal diluar yang aku pikirkan sebelumnya. Aku memperoleh lebih dari yang aku inginkan.
            Sebenarnya mudah saja membuat hidup kita menjadi ringan dan indah. Cukup dengan selalu percaya bahwa diri kita bisa dan semuanya itu mudah untuk dijalani. Selalu menggiring pemikiran kita kea rah positif dan mencoba melampaui hal-hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya bahkan mungkin kebanyakan orang lain lakukan.
Kentut layaknya seorang sutradara kedua setelah Allah tentunya di balik setiap perubahan sikap yang aku alami. Dia bisa selalu berfikir secara bijak dan memberi saran yang tidak memberatkan diriku. Bila aku harus menganalogikan dia itu seperti siapa, Aku akan bilang dia seperti Alfa partner hidup Merry Riana tokoh idolaku. Kami membuat hubungan kami menjadi lebih berwarna, memiliki mimpi-mimpi yang besar dan selalu positif. Dan mimpi terbesar kami saat ini adalah Umroh di 2016.
Sekali lagi terimakasih Tuhan untuk memberikan apa yang aku butuhkan bukan yang aku inginkan. Terimakasih untuk Dia yang sudah engkau dekatkan kepadaku disaat yang tepat. Terimakasih untuk selalu mengabulkan setiap doa yang aku panjatkan kepadaMu. Terimakasih atas setiap ujian dan pembelajaran yang membuatku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan terimakasih sekali lagi untuk kedua orang tua yang memang engkau hadirkan khusus untuk merawatku menjadi seperti sekarang ini. Aku tau kata terimakasih ini tidak bisa mewakili segala hal yang sudah Engkau berikan kepadaku. Tapi inilah yang bisa aku ucapkan untuk mensyukuri setiap pemberianmu kepadaku. Terimakasih Allah, Tuhan semesta Alam yang sangat kucintai. #Be Brave , Be Smart , Be Patient , Be Awesome. Bismillah. .
    

Sabtu, 21 Maret 2015

LANGKAH AWAL PERJUANGAN

Hari ini tidak seperti biasanya, aku menulis blog ini di sebuah mini market di Stasiun Gambir. Yaa, stasiun dimana semua orang sibuk berlalu lalang aku justru menyempatkan diriku untuk menulis sejenak cerita yang aku alami dalam 1 bulan  ini.
Kondisi ku saat ini masih bertahan dengan idealisme yang aku miliki, masih ingin menjadi seorang engineer. Kesempatan pun datang dari sebuah perubahan pneumatik asal Amerika bernama formulatrix. Awalnya aku hanya iseng mendaftar karena disuruh oleh seorang teman ku yang juga mendaftar diperusahaan itu. Dia sudah tes lebih dahulu, namun Tuhan lebih mengijinkan aku untuk lanjut ke tahap selanjutnya daripada temanku itu. Dia tau aku ingin sekali menjadi seorang engineer , mendengar aku lolos sementara dia tidak lolos bukanlah masalah untuknya.
Satu minggu setelah tes online aku di telepon oleh Tim HR Formulatrix dan menyuruhku untuk mengirimkan design alat yang pernah aku buat semasa kuliah. Aku mengirimkan 3 design terbaik yang pernah aku buat. Dan atas seijin Allah, aku lolos lagi ke tahap selanjutnya Interview HR by phone lalu dilanjutkan dengan interview pra user. Interview HR berhasil aku lalui dengan santai, begitupun dengan interview Pra User. Aku menjelaskan setiap isi dari design yang aku kirimkan.
3 hari sebelum tes HR aku juga mencoba untuk belajar di dalam perjuangan usaha baru, aku ingin bergabung sebagai agent Asuransi. Mengapa aku ingin bergabung menjadi agent asuransi?? karena menurutku ini adalah sebuah pekerjaan yang melatih sebuah kedisiplinan akan peraturan dan target yang kita buat sendiri. Selain itu bila kita benar-benar berusaha komisi yang kita peroleh per bulan dari setiap deal yang kita lakukan akan jauh lebih besar daripada gaji pada umumnya. 
Pada bulan ini juga, aku memberanikan diriku untuk mengikuti sebuah ajang Call Center se Indonesia yang biasa di sebut ICCA. Aku baru 2 bulan menjadi seorang call center namun ku putuskan untuk mendaftar dan mengikuti seleksi nya. Berdasarkan ridho dari Allah aku lolos seleksi dan harus berangkat ke Jakarta 2 hari kemudian untuk memperoleh pembekalan dari Andi Anugrah seorang ahli call center terkenal di Indonesia. Itulah alasan mengapa aku saat ini berada di Stasiun Gambir. 
Tepat di hari ini pula dan masih di stasiun Gambir Tim HR dari sebuah perusahaan Manufactur yang bernama Astra Honda Motor menelepon ku dan menginformasikan bahwa aku harus mengikuti tes Interview User minggu depan. Tanpa berfikir panjang aku mengiyakan panggilan tes itu dengan harapan besar aku bisa di terima. 
Semangat ku benar-benar sudah kembali saat ini, aku percaya setiap usaha keras yang aku lakukan akan membuahkan hasil positif untuk diriku sendiri dan orang - orang yang aku sayang. Semua pencapaian ini baru langkah awal yang aku bangun kembali setelah kurang lebih 3 bulan lalu aku kehilangan diri dan semangatku yang besar.
Aku belajar dari setiap proses sebelumnya bahwa manusia hanya dapat berusaha dan berdoa untuk masalah hasil pasrahkan semuanya pada Allah, karena aku sangat yakin Allah adalah Sutradara terhebat di dunia ini. Dan aku percaya, when many doors closed for me, I will open It and make other doors for me by My Self !!! Dan ini bukan lah hasil dari perjuanganku, Ini adalah langkah awal perjuangan yang akan menjadikan aku menjadi lebih baik. :) 

Rabu, 04 Maret 2015

Sepenggal Cerita dari KENTUT

Kali ini aku tidak ingin menceritakan kentut tentang bagaimana dia menemaniku dan menjadi sahabat dalam perjuangan yang aku lalui saat ini. Kali ini aku akan menceritakan bagaimana karakter nya dan bagaimana dia dengan segala sifat dan sikapnya yang kadang membuat ku terinspirasi.
Kentut adalah seorang pria yang usia nya 7 bulan lebih muda daripada diriku. Namun dari setiap sikap dan jalan pikirnya dia tidak terlihat lebih muda dariku. Dia adalah sosok cowok yang cuek, simple , selalu berfikir positif , menyukai tantangan dan menyenangkan. Namun di balik beberapa kelebihannya itu dia juga memiliki kekurangan, dia pelupa , pemalu, seenaknya, tukang ngebo dan parahnya lagi suka kentut di sembarang tempat tanpa melihat kondisi di sekelilingnya.
Aku mengenalnya kurang lebih 2 tahun lalu karena sebuah kegiatan kampus yang membuat kami berpartner. Ketika awal mengenalnya aku melihat dia sama seperti teman-temanku lainnya. Namun beberapa waktu berlalu kami menjadi lebih dekat sebagai sahabat karena pemikiran kami yang banyak kesamaan. 
Dia cuek, hal ini aku lihat dari sikap tidak pedulinya akan banyak komentar jelek dari teman-teman kami. Dia memperoleh banyak banyak julukan yang lucu terdengar di telinga ku seperti contoh Boyo (buaya), playboy, tukang tikung pokoknya segala hal jelek yang berhubungan dengan cowok yang banyak ceweknya. Menurutku julukan itu muncul karena dia memiliki banyak sahabat cewek yang sering curhat ke dia. Tapi dari awal aku mengenalnya aku tidak pernah percaya dengan semua julukan itu, karena memang aku tidak pernah melihat itu di dalam dirinya. Dalam pekerjaan pun dia lebih memilih fokus hanya kepada pekerjaan yang harus dia selesaikan daripada memikirkanhal hal lain yang tidak penting.
Ini satu contoh sikap simplenya. Ketika kami membuat sebuah acara kampus berbeda dengan yang lainnya, dia tidak pernah memiliki buku catatan khusus untuk mencatat hal apa saja yang akan dia lakukan. Dia bukan tipe orang yang detail, tapi dia akan segera mengerjakan tugasnya tepat waktu. Tanpa banyak berfikir dan berdiskusi dia selalu menyuguhkan hasil dari job desk nya terlebih dahulu dan apabila ada yang tidak sesuai baru dia akan mengeditnya. Dia tidak takut membuat kesalahan , karena berdasarkan pandanganku dia selalu belajar dari kesalahan yang dia buat (tapi menurutku dia tidak sadar akan ini). Dia tidak pernah banyak berkomentar akan ide yang akan dibuat , tapi dia lebih memilih untuk mengembangkan ide. 
Berfikir Positif , ini aku lihat dari setiap saran yang dia berikan kepadaku ketika aku benar-benar dalam posisi down. Dia akan menggunakan logikanya daripada perasaannya untuk menyelessaikan masalah. Lebih sering juga dia menenangkan aku yang tiba-tiba panik akan kondisi yang aku alami dan dengan santainya dia memberikan masukan kepadaku. 
Menyukai tantangan, dari hobi nya udah kelihatan dia suka banget sama tantangan. Dia suka naik gunung, mengeksplor segala keindahan alam dan melakukan hal-hal diluar kebiasaan. Contoh paling ekstremnya sih ketika dia tiba-tiba mau ikut aku buat ke bandung yang cuma pengen bimbingan tugas akhir aja, sementara sebelumnya dia itu dia lagi magang di ujung timur pulau jawa Probolinggo. Emang tukang jalan-jalan parah tuh anak, nggak punya capek.
Menyenangkan, sikap nyenengin dia bukan karena dia yang selalu berbuat manis kepadaku. Namun lebih kepada dia akan selalu bisa membuat segala situasi menjadi menyenangkan. Dari yang awalnya aku nangis curhat ke dia bisa di ubah menjadi ketawa ngekek karena komentar dia yang konyol.
Sementara buat kekurangannya, dia itu pelupa kalau abis ngasih nasehat-nasehat baik ke sahabatnya. Jadi aku bertugas sebagai pengingat setiap perkataan yang udah dia ucapkan. Dia pemalu, pemalunya ini yang ga jetulungan, julukannya aja sebagai playboy kenyataannya dia itu cupu. Buat deketin cewek yang lagi dia suka aja bingung nya setengah mati, kadang malah aku yang lebih semangat ngedeketin ceweknya daripada dia.(haha). Seenaknya, dia itu seenaknya kalo ngomong ga pernah dipikir dan ceplas ceplos. Untung aja aku udah kebal sama dia. 
Dari semua sikap dia, aku banyak belajar bagaimana untuk bersikap atau bertindak. Tidak mencontoh setiap sikap dan sifatnya dia. tapi lebih kepada menggabungkan apa yang bisa aku contoh dari dia dengan sikap yang sudah aku miliki. Dari sikap itu juag aku bisa membuat rule untuk diriku yang sudah aku gabungkan dengan apa yang aku miliki, aku akan mengejar setiap tujuan dan target ku dengan Optimisme yang tinggi yang aku miliki di dasari sikap berfikir positif yang santai dari kentut, dan melihat segalanya sebagai sebuah tantangan yang menyenangkan. Inilah sebuah kilasan cerita tentang kentut yang membawa sedikit perubahan dalam cara hidupku. Terimahasih untuk pembelajaran yang aku tau pasti kamu tidak sadar sudah mengajarkan itu kepadaku kentut. Hahah.


HUJAN

Malam ini aku sendiri di sebuah kamar yang sudah menemaniku sekitar 12 tahun ini. Kamar yang menjadi saksi kegembiraan, kesedihan, kehebohan, tangisan dan segala hal gila yang pernah aku lakukan. 
Malam ini juga aku ditemani rintik hujan yang membuat hati menjadi tenang karena menurutku ini adalah anugrah yang diturunkan Allah untuk semua hambanya. Hujan ini menemani kesendirianku ketika aku sedang di kejar sebuah target yang harus aku selesaikan dalam satu malam. 
Ketika kebanyakan orang mengeluh disaat hujan, aku justru bergembira di saat hujan datang. Karena di saat hujan aku bisa merasakan dinginnya udara , mendengar suara indah setiap air yang jatuh di atas genting dan berdoa di setiap rahmat Allah yang diturunkannya beserta rintik hujan yang datang. 
Hujan juga mengajarkanku untuk selalu berbuat baik kepada siapapun meskipun banyak yang mencaci mu. Hal ini aku analogikan karena banyak orang yang marah-marah bahkan menghujat ketika hujan turun. Mereka mengeluh karena badan yang basah akibat air hujan, mereka marah karena banjir , mereka marah karena hujan sering membuat rencana yang mereka susun gagal. Padahal bila dilihat dari sisi positifnya hujan memberi kita kehidupan. Bayangkan bila hujan tidak turun dalam 1 tahun dan menyebabkan kemarau panjang. Para petani akan lebih mengeluh karena panennya gagal, kita akan mendapati harga bahan pokok yang mahal karena tidak memiliki ketersediaan panen dan udara ini menjadi sangat kering dan gersang.
Dari hujan ini pun aku belajar untuk tidak memandang segala sesuatu hanya dari satu sisi, apalagi hanya satu sisi keburukannya saja. Hujan mengajarkanku untuk tidak peduli akan berbagai komentar buruk, hujan itu fokus. Fokus untuk membasahi dunia ini dan memberikan kebaikan di setiap tetes air yang diturunkannya.  Jangan pernah berhenti untuk menjalankan tugasmu Hujan. Karena aku percaya engkau diturunkan ke dunia ini karena ada maksut yang luar biasa dari Sang Pencipta. J


Selasa, 03 Maret 2015

AIR MATA SEORANG ANAK


                Hari ini aku melihat tangisan seorang anak yang begitu merindukan sosok seorang ayah yang sudah lama meninggalkannya. Meninggalkan dia dan ibunya , karena sudah di panggil untuk bertemu dengan Allah terlebih dahulu. Dia adalah teman baru di tempat aku bekerja saat ini, namanya Kak Venda. Pembawaannya setiap hari begitu menyenangkan dan tidak menunjukkan bahwa dia sedang dalam kondisi perekonomian yang sangat sulit.  Saat ini dia hanya tinggal bersama ibunya, ayahnya sudah meniggal 5 tahun yang lalu. Tepat 1 tahun ketika dia menginjakkan kaki di bangku kuliah.
                Tangisannya siang ini adalah sebuah tangisan yang tidak sengaja di saat kami hanya mengobrol berdua di sela-sela makan siang kami. Kami baru mengenal kurang lebih dua bulan, tapi aku tidak pernah menyangka dia akan bisa meluapkan semuanya kepadaku siang ini. Dia juga seoarang anak tunggal yang harus berjuang untuk tetap menjaga ibunya. Ayahnya hanya meninggalkan sebuah bisnis fotocopy untuk dirinya dan ibunya. Dari bisnis fotocopy itulah kak venda bisa bertahan hingga lulus kuliah.
                Dia berkuliah dan berbisnis, sebisa mungkin dia berdiri di atas kakinya sendiri dan melanjutkan usaha yang sudah di bangun ayahnya. Ibunya tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga kala itu memang mereka berdua hanya menggantungkan diri mereka di bisnis fotocopy peninggalan sang ayah. Gaji yang kami terima saat ini memang tidak besar, apalagi untuk lulusan diploma atau sarjana. Pekerjaan yang kami jalani ini lebih kami gunakan sebagai batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan lain yang lebih baik.
                Tapi aku tidak pernah menyangka, penghasilan per bulan yang aku anggap kecil ini ternyata sangat berarti bagi kak venda dan ibunya. Mereka harus benar- benar memutarkan otak untuk mengatur pemasukan mereka untuk bisa memenuhi kebutuhan bulanan mereka dan untk menabung demi kebutuhan mendadak. Setelah ditinggal sang ayah pergi memang kondisi finansial mereka mengalami perubahan yang cukup drastis. Dan hari ini semuanya dia luapkan kepadaku, kak venda merasakan dia pada kondisi lemah saat ini dan dia tidak tau harus bercerita kemana.
                Dia merasa tidak kuat saat ini dan bingung ingin memutuskan masa depannya. Di saat aku dengan yakin memutuskan untuk resign dua bulan lagi karena aku harus mengejar mimpiku , dia masih tidak tau apa yang harus dia lakukan. Dia bingung antara merasa aman dengan gaji buanan yang terhitung kecil atau mengembangkan kembali bisnis fotocopy nya yang saat ini sedang mengalami penurunan pendapatan. Aku tau itu adalah keputusan yang sangat sulit untuknya , beitupun aku bila aku ada di posisinya. Tapi aku hanya bisa menyarankan supaya dia saving terlebih dahulu untuk beberapa bulan ini , kemudian baru meninggalkan pekerjaan ini dan focus mengembangkan bisnisnya kembali. Seketika saat itu juga dia menangis merindukan sosok ayah yang sudah meninggalkannya 5 tahun yang lalu.
                Aku bingung saat melihatnya menangis, yang bisa aku lakukan hanya memberikan tisu dan membiarkannya menangis hingga lega baru kemudian aku memberikan nasehat berdasarkan sudut pandang seorang anak yang usianya lebih muda dari pada dia. Dari cerita kak Venda aku belajar untuk selalu berjuang dalam kondisi apapun. Dan aku juga belajar untuk lebih mempersiapkan segala sesuatunya sedari awal. Beruntunglah aku masih memiliki kedua orang tua yang masih menyayangi ku dan masih di beri kesehatan. Dan justru disaat mereka masih sehat ini, saat nya aku untuk berjuang. Berjuang mempersiapkan masa depanku dan berjuang untuk kebahagian mereka kelak.
                Aku juga belajar untuk tetap tegar dalam kondisi sesulit apapun, dalam kondisi yang mungkin orang lain tidak merasakannya. Aku bersyukur bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikanku pembelajaran tentang arti sebuah perjuangan hidup. Pembelajaran untuk selalu kuat dan berjalan kedepan meskipun kondisi mereka jauh lebih sulit. Ini membuatku semakin bersemangat untuk meraih masa depanku, bukan karena aku mengalami kondisi yang sulit seperti kak venda. Bukan karena kondisi yang mengahruskan ku untuk bekerja keras meraih kesuksesan di usia muda, namun ini adalah pilihanku. Pilihanku adalah untuk berjuang sekuat tenagaku , bekerja keras saat ini , memanfaatkan segala kemampuan yang aku miliki untuk meraih sukses ku di usia muda.

                Aku tau banyak orang yang mencerca ku saat ini karena mungkin aku tidak seperti kebanyakan teman-temanku yang sudah memiliki pekerjaan dengan gaji yang terbilang besar di usia semuda kami. Tapi jalan ku berbeda, Allah sudah memilihkan jalan terbaik untukku. Dan aku akan berusaha sekuat tenagaku dengan pikiran positif yang selalu aku sertakan dalam usahaku, bahwa AKU BISA !! Aku bisa meraih kesuksesanku dengan jalan ku sendiri meskipun harus berjuang berkali lipat lebih keras daripada rata-rata temanku yang lainnya. Bismiillah. J

Senin, 16 Februari 2015

Awal dari Perjalanan Indah di Depan

Resolusi adalah sebuah kata yang menyatakan bagaimana kita membuat pengulangan solusi untuk kesempatan atau kejadian yang pernah kita alami sebelumnya. Dari sebuah resolusi ini diharapkan ada sebuah perubahan yang jauh lebih baik kedepan nanti. Sebelum aku menjelaskan tentang resolusi yang telah aku buat pada 10 Februari 2015 dimana aku menceritakannya kepada satu-satunya orang terdekat yang aku percaya, aku akan mencerikatan bagaimana masa kecil , orang tuaku dan cara ku untuk mengembangkan pikiran hingga saat ini.
                Ayah ku adalah seseorang yang membuatku menjadi tangguh saat ini. Aku, ibu dan ayah tidak tinggal serumah sejak aku kelas 5 SD. Bukan karena kedua orang tua ku bercerai , tetapi karena tuntukan pekerjaan yang mengharuskan ayahku untuk berpindah tempat hampir setiap tahunnya. Dan ibu ku akhirnya menutuskan untuk menetap di sebuah kota yang bernama kota Semarang. Dan aku mengingat sebuah kata saat ayah ku hendak meninggalkan kami selama beberapa bulan untuk pertama kalinya, Dia mengatakan “ Jaga ibu ya Tavi, kamu harus bisa ngantiin ayah ketika ayah bekerja. Ayah percaya kamu adalah anak yang tangguh.”
                Semenjak itu aku selalu mengingat kata itu dan benar-benar menjaga ibu ku dengan sekuat tenagaku. Aku adalah sesosok anak perempuan tomboy yang lebih menyukai rambut pendek saat itu dan bergaya layaknya laki-laki. Ayahku tidak pernah complain tentang itu, tapi berbeda dengan ibu. Ketika ayah justru bersemangat membelikanku Tamiya, Mobil Remote Control , Beyblade dan berbagai aneka permainan laki-laki lainnya. Ibuku justru melakukan kebalikannya, aku dimasukkan ke sebuah sekolah modeling supaya aku mengerti bagaimana menjadi seorang perempuan.
                Untuk pertama kalinya aku tidak mau bahkan hingga mengangis, tapi kembali ke kata-kata ayah aku harus menjaga ibu dan membuatnya senang. Akhirnya aku mengikuti keinginan ibu untuk bersekolah modeling hingga aku SMP kelas 3. Penghargaan yang aku peroleh cukup banyak karena menurut pelatihku aku memiliki bakat dan ibu sangat senang mendengarnya.
                Hingga akhirnya sebuah masalah yang cukup serius datang di keluarga kami ketika aku kelas 1 SMA. Sebuah kabar tidak menyenangkan datang dari ayah, Ayahku sakit batu ginjal dan harus di operasi seketika itu juga. Karena tempat ayahku bekerja adalah perusahaan swasta dengan sistem kontrak kerja jadi kala itu dari perusahaan tidak menanggung semua biaya pengobatannya. Aku tidak begitu paham saat itu, karena ibuku tidak pernah menceritakan tentang kondisi finansial mereka saat itu.
                Yang aku tau hanyalah, aku merasakan bahwa pengeluaran ku benar-benar di hemat oleh ibu karena ayah harus beberapa kali operasi. Dan yang paling parahnya lagi, setelah ayah sembuh dan kontraknya habis dia tidak bisa bekerja lagi diperusahaan itu. Tapi ayah bukanlah orang yang gampang menyerah, sembari menunggu panggilan kerja dari perusahaan lain ayah rela menjadi supir bus kota selama kurang lebih 3 bulan demi tetap menutup kehidupan kami. Entahlah apa yang benar-benar terjadi saat itu tapi yang aku tau kami memang benar-benar dalam masa krisis keuangan yang cukup parah.
                Tapi setelah 3 bulan itu berakhir, Allah berkata lain ada banyak sekali tawaran pekerjaan untuk ayah. Kurang dari 1 tahun kondisi keuangan keluarga kami membaik dan bisa kembali normal seperti sebelumnya. Sejak kondisi itu aku menyadari bahwa perjuangan seorang Ayah untuk anaknya, seorang suami untuk istrinya dan seorang ibu untuk anaknya itu sangatlah besar. Dan aku berjanji dalam hatiku akan selalu membuat mereka bangga dan tidak pernah mengecewakan mereka sampai kapanpun.
                Ketika masa-masa kuliah tiba aku sudah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Engineer wanita di bidang yang aku gemari dan aku ingin menjadi seorang yang sukses dibidang itu. Hingga akhirnya sebuah kondisi di luar dugaan datang. Ketika beberapa perusahaan besar sudah siap menerima ku sebagai karyawan atas kemampuan yang meraka lihat dalam diriku, Allah berkehendak lain. Allah belum mengijinkan ku untuk menggapai mimpi itu dan aku diberikan sebuah anugrah berupa sakit yang bisa kubilang sebagai bentuk pengampunan dosaku.
                Tiga bulan pertama aku benar-benar belum bisa menerima kondisi ini dan masih menginginkan untuk menjadi seorang engineer dalam waktu dekat. Idealisme ku benar-benar kuat dan tidak pernah ada yang bisa merubahnya bahkan kedua orang tuaku sekalipun. Saat itu yang aku lakukan hanya menangis dan meratapi nasib. Aku sadar itu bukan aku, bukan aku yang selalu bersemangat dan selalu berfikir maju kedepan akan segala hal.
                Hingga pada satu titik ada yang menyadarkanku akan bagaimana diriku dengan semangatku dan cita-citaku yang begitu tinggi. Aku juga harus mencontoh ayahku yang tidak pernah malu untuk bekerja apapun demi keluarganya. Bahkan aku ingat ketika dia SMA pun dia memperoleh beasiswa dari menjadi atlet basket dan bisa membantu kedua orangtuanya. Kondisi ku saat ini masih jauh lebih beruntung daripada ayahku dulu yang sangat berkekurangan. Aku hanya diberi ujian sakit yang menundaku untuk meraih mimpiku dalam waktu dekat. Dan jika aku menyerah dengan keadaan ini artinya aku kalah.
                Beruntunglah aku memiliki kedua orang tua yang selalu mensuport segala kegiatan dan keinginanku. Beruntung pula aku memiliki seorang partner yang sangat aku percaya untuk meluapkan setiap hal yang aku alami. Aku tidak pernah berani meluapkan tangisanku di depan orang tuaku karena aku takut membuat mereka sedih. Yang aku lakukan pasti menghubungi dia yang memang aku percaya dan meluapkan semuanya. Beruntung juga aku selalu curhat dengannya karena dia selalu menggunakan logika untuk setiap permasalahan yang aku ceritakan dan dalam setiap obrolan kami yang serius pasti ada selipan bercanda yang bisa merubah suasana sedih menjadi menyenangkan. Dan dalam seketika semangatku pasti kembali berkali lipat lebih banyak.
                Dari setiap hasil sharing ku dengannya itulah, aku menjadi memiliki sebuah resolusi diluar dugaanku. Keberanian dalam diriku menjadi berkali lipat dan aku merasa bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Tepat pada bulan ke tujuh pengobatanku dimana hasil pemeriksaan secara total keluar aku akan memulai segalanya dengan hal baru. Aku masih akan tetap mengejar impian ku menjadi seorang Engineer hebat, namun impianku bertambah satu lagi AKU HARUS SUKSES DI USIA KURANG DARI 27 TAHUN. Ini resolusiku, memiliki kebebasan finansial di usia muda seperti idolaku Merry Riana, membahagiakan orang tuaku selagi mereka masih sehat dan berbagi dengan sesama. Dan ketika aku hanya menjadi seorang pegawai kemungkinan itu akan sulit aku peroleh, dan aku mulai memikirkan untuk menjadi seorang pengusaha.
                Entah darimana nanti modal nya , bagaimana caranya aku belum tahu pasti saat ini. Yang aku tau ketika orang lain bisa , aku pasti bisa. Partner ku juga selalu bilang bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Dan yang bisa aku ambil sebagai pembelajaran dari kata-kata itu adalah kita memang tidak sempurna tapi kita harus selalu berjuang dengan semangat untuk selalu mencapai kesempurnaan itu. Yang tidak boleh ditinggalkan juga adalah selalu iringi setiap usaha dengan doa kepada Allah.

                Dan sebenarnya yang paling penting dari semua ini adalah ketika kita bermimpi jangan pernah takut untuk menggapainya. Pilihlah salah seorang partner yang benar-benar dipercaya untuk mencurahkan segala apa yang kamu rasakan. Partner sejati tidak harus kekasihmu, suamimu atau seseorang yang lebih hebat darimu. Partner sejati cukup dari seseorang yang bisa membawamu ke arah positif, dengan pemikiran positif,  dan membuatmu bersikap positif. LETS DO OUR BEST AND BELIEVE THAT OUR DREAMS COME TRUE !!! J

Minggu, 08 Februari 2015

AKU DAN SEBUAH RUANG KOSONG

                Sekitar pukul sebelas malam nada dering ponsel ku berbunyi. Aku tau itu adalah telepon dari kamu yang saat ini sedang dipisahkan oleh jarak denganku. Saat itu terdengar suara mu sedikit sengau seperti orang yang sedang tidak enak badan. Tapi ketika aku memastikan keadaanmu yang sebenarnya kamu mengatakan bahwa kamu sehat-sehat saja. Saat itu di kamar ku sedang ada dua sahabat perempuanku yang menginap. Sehingga aku memutuskan untuk keluar kamar meninggalkan mereka menuju sebuah ruang kosong yang ada di rumahku.
                Di ruangan itu terdapat sebuah sofa yang aku gunakan untuk bersandar ketika mengobrol denganmu. Dalam jarak yang hanya terhubungkan dengan suara kita bercanda panjang lebar tentang semua hal. Kamu menceritakan bagaimana kondisi dan situasi yang saat ini kamu jalani disana. Dan aku juga menceritakan tentang semua hal yang aku alami disini. Kita tak pernah melewatkan satu waktu pun tanpa tertawa.
                Ruang kosong itu yang sebelumnya taka da suara karena tidak ada siapapun menjadi sangat hidup dengan suara ketawa ku yang kencang malam itu. Kedua sahabat perempuanku sampai bingung mengapa ditengah malam yang begitu sunyi itu tiba-tiba aku tertawa dengan dengan dan tanpa batas. Hingga salah seorang dari mereka menghampiriku dan bertanya ada apa denganku. Karena kamu juga mengenalnya maka kuserahkan ponselku kepadanya agar kalian juga bisa mengobrol.
                Tak berapa lama ponsel itu kembali kepadaku dan kita melanjutkan pembicaraan yang kebanyakan terbilang konyol. Ruangan kosong itu menjadi lebih riuh karena suara tertawaku yang tak pernah berhenti. Hingga akhir nya rasa kantuk mendatangi kita berdua, dan memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan kita. Benar saja kantuk datang saat itu, karena waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam disini dan pukul satu dini hari disana.
                Satu jam pembicaraan yang kita lakukan bisa menghidupkan sebuah ruang kosong dirumah ku yang sebelumnya tidak ada yang mengisi ruangan itu hingga akhirnya aku duduk disana dan mengobrol denganmu. Meskipun di ruangan itu terlihat aku hanya seorang diri tapi ternyata aku bisa menghidupkan suasana dengan tawa riangku akan obrolan kita.

                Dari kondisi ini aku bisa melihat, bahwa orang yang terlihat sendirian di sebuah tempat belum tentu merasa sendiri. Karena dia dan sebuah ruangan itu pasti memiliki teman dan sesuatu yang bisa membuat mereka menjadi hidup. Menjadi berwarna dan merasa bahwa tidak pernah merasa kesepian karena sebenarnya jauh ditempat yang tidak bisa dilihat dengan mata secara bersamaan, ada seorang teman hidup yang selalu menemani. J

Kamis, 08 Januari 2015

PELANGI

Hari ini aku dihadapkan pada sebuah peristiwa yang membuatku terketuk hatinya. aku menulis ini ketika aku bersama keempat sahabat perempuanku dan satu sahabat laki-laki ku makan di sebuah tempat bernama Pelangi. Nama yang indah, mungkin si pemilik cafe ini berharap setiap pengunjungnya merasakan berbagai rasa yang enak dan indah di lidah layaknya pelangi yang mewarnai langit ini. Kami berlima tidak hanya makan saja disini tetapi juga sibuk mempersiapkan lamaran pekerjaan untuk masa depan kami.
Disini aku melihat seorang nenek yang masih terlihat sangat sehat namun ada satu kekurangannya kentut, nenek itu buta. Nenek itu hanya makan seorang diri disini, entah bagaimana beliau sampai ditempat ini aku tidak mengetahuinya. Dia terlihat sangat cantik dengan setelan baju berwarna orange. Dia makan dengan cara yang berbeda dengan kebanyakan orang. dia tidak seperti kita yang bisa dengan mudah menghabiskan makanannya. sebelum memasukkan makanan ke dalam mulutnya, dia harus meraba makanannya terlebih dahulu. 
Meskipun terlihat cukup susah menurut kami orang normal, tapi menurutnya itu adalah sebuah cara yang lazim. aku melihat semangat di dalam diri nenek itu. Dia memberikanku pelajaran bahwa keterbatasan itu tidak membatasi kita untuk melakukan apapun. Nenek itu masih bisa makan di cafe ini bahkan seorang diri meskipun dia memiliki keterbatasan tidak bisa melihat. Tidak bisa melihat secara fisik bukan berarti membatasinya untuk melihat dunia dengan caranya dia sendiri.
Hal ini membuatku semakin sadar dan semakin bersemangat untuk menembus setiap batas yang sebenarnya merupakan sebuah tantangan. Tantangan yang harus kita hadapi dengan penuh harapan, visi, semangat dan pikiran positif. Tak lupa selalu di iringi dengan doa dan Ridho Allah.
Lets Get Our Dreams and Make It Happens. :)
I Will Fight and Never Give Up Till The End. #Merry Riana