Senin, 08 Desember 2014

KOPI SUSU

Kalau Tulus punya sepatu di salah satu lagunya yang menggambarkan dua orang yang saling menyayangi tapi tidak pernah bisa bersatu. Aku punya kopi susu yang menggambarkan dua orang yang sebenarnya sangat berbeda tetapi ketika disatukan menjadikan sesuatu yang lebih indah. Tulisan ini terinspirasi dari kita berdua yang setiap pagi selalu memberikan semangat melalui chatt. Kamu selalu menambahkan emot susu dibelakang kata semangat untukku sementara aku selalu menambahkan emot kopi di belakang kata semangat untukmu.
Akibat kebiasaan itu tiba-tiba aku memikirkan bila kopi dan susu di jadikan satu makan menjadi kopi susu yang nikmat bila tepat dalam pencampurannya. Saat ini kita berbicara pada keadaan murni dimana kopi memiliki sifat dasar pahit dan susu memiliki sifat dasar tidak memiliki rasa. Ketika kita gabungkan keduanya, mereka akan saling melengkapi kekurangan yang mereka miliki. Rasa pahit dari kopi akan berkurang karena karena di campur susu yang tidak memiliki rasa.
Kopi memiliki kandungan kafein yang akan buruk bila kita terlalu banyak mengkonsumsi nya, tapi ketika di campur dengan susu maka kafein itu akan sedikit ternetralisir oleh susu. Bila di implementasikan dalam kehidupan sebenarnya, ini menunjukkan bahwa sepahit-pahitnya hal yang dirasakan akan mengalami perubahan rasa ketika kita mencampurkan sesuatu yang berbeda. Dan sesuatu yang jelek itu bisa kita rubah atau kurangi dengan hal lain yang lebih baik.

Selanjutnya setelah kopi dan susu itu bersatu, tergantung dari si pembuat kopi susu akan menambahkan apalagi ke dalamnya. Bisa menambahkan gula untuk memberi efek manis dari kopi susunya atau bila si pembuat sedang gila bisa saja dia ingin memperoleh rasa asin dengan menambahkan garam di dalamnya. Sebenarnya hal ini melihatkan kepada kita bahwa kita punya kendali akan semua yang kita rasakan. Sesuatu yang memiliki sifat dasar berbeda pun bisa disatukan menjadi hal yang menyenangkan tergantung bagaimana kita mengembangkannya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar