Senin, 24 November 2014

CUEK? POLOS? Atau tidak keduanya??

Dua hari lalu aku dan kamu melakukan sebuah obrolan di chatting yang bertemakan kecuekan kita. Hari itu aku dimarahin oleh adik kelas kita karena ketidak pekaan ku akan perasaan lawan jenis yang menyukai ku sebelum orang tersebut memang bilang bahwa dia suka padaku. Aku bukan tipe orang yang paham akan perbedaan orang yang tulus memberikan perhatian atau orang yang "modus" untuk mendekati ku. Yang aku tau setiap orang yang dekat dengan ku aku selalu mengganggap mereka sama seperti temanku yang lainnya kecuali ada dari mereka berkata bahwa mereka menyukai ku baru aku akan paham dengan maksudnya. Adik kelas kita merasa aku terlalu cuek untuk mengenali tanda-tanda itu, dan dia bilang bahwa seorang pria butuh usaha Rock and roll untuk mendekatiku. Menurutku dia terlalu lebay, buatku yang terpenting adalah bukan bagaimana cara seorang pria mendekatiku dengan segala perhatiannya. Tapi yang penting bagaimana dia bisa berani mengungkapkannya dan dia bisa membuatku selalu tersenyum nyaman ketika berada di dekatnya.
Sementara kamu, di marahi oleh salah seorang sahabat kita karena kamu bercerita kepadanya aku marahan dengan mantan kekasihku akibat kamu menyampaikan salamku padanya. Seketika aku tertawa kencang ketika membaca ceritamu. Tapi seketika itu juga aku merasa tidak enak dengan mu karena kamu harus dimarahi sahabat kita atas sikap mu yang bukan merupakan kesalahan. Aku bingung kentut, apakah sikap kita berdua yang selalu berfikir simple dan positif kepada setiap orang salah?? Atau seharusnya mulai sekarang kita mulai membatasi sikap cuek itu? Mulai memikirkan perkataan orang lain? aku binguunggg.
Kentut, banyak orang yang berfikiran negatif tentang kedekatan kita berdua dan aku sadar akan itu. Tapi selama ini aku mengabaikan perkataan mereka karena aku nyaman dengan persahabatan kita dan mereka tidak pernah tau apa yang kita alami dan rasakan sebenarnya. 
Kentut, bila kamu selalu disalahkan atas hal yang bukan salahmu aku tidak bisa menerimanya. menurutmu apakah sikap kita berdua terlalu berlebihan dan salah? Apakah kedekatan kita membuatmu merasa tidak nyaman karena banyak orang yang memikirkan hal aneh tentang kita? Bila iyaa, kamu harus jujur kepadaku. Dan kita rubah semuanya menjadi hal yang menurutmu nyaman. Aku tidak ingin kamu selalu disalahkan. Karena aku tau kamu benar-benar tulus.
Kamu harus jujur dengan apa yang kamu rasakan ya kentut. Saat ini pun aku sudah mulai belajar untuk jujur dengan perasaan ku sendiri. Aku memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan ku dengan mantanku karena aku sudah benar-benar merasa tidak nyaman mengulang kesalahan yang sama setiap saat. Aku tau dia masih sangat menyayangi ku hingga saat ini bahkan dia melarangku untuk melarangnya memperjuangkan diriku. tapi aku sudah tidak ingin membohongi hatiku seperti sebelumnya. Aku mau mulai tegas untuk diriku sendiri dan tentang apa yang aku rasakan.
Kentut, bila pandangan semua orang itu membuatmu tidak nyaman kamu tidak boleh mencuekinya mulai sekarang. Maafin aku yaa kalau kamu sering terbawa dalam masalah ku. Dan saat ini, aku masih tetap mengabaikan semua komentar orang tentang kita. Karena menurtku kita yang menjalani persahabatan ini bukan mereka. tapi bila kamu merasa ada ketidaknyamanan, kamu wajib jujur bilang kepadaku dan kita rubah semuanya. :)

Jumat, 21 November 2014

LOVE TRIP

Sebuah tanyangan televisi yang berdurasi kurang lebih 15 menit menayangkan kisah seorang anak kecil kelas 6 SD yang bekerja sebagai pengambil koin di laut. Anak berumur 12 tahun itu bernama Iman, kehidupannya jauh dari kata layak. Ibu nya pergi keluar negeri sebagai TKW sementara ayahnya entah kemana meninggalkan dia dan satu orang adeknya. Beruntung Iman masih memiliki seorang nenek yang dengan sabar dan ikhlas mengurus Iman dan adiknya. Dalam tayangan tersebut Iman menceritakan bahwa dia merasa senang melakukan pekerjaan sebagai pengambil uang koin yang dilempar para penumpang kapal di laut. Ketika diwawancara oleh host acara tersebut Iman sama sekali tidak menunjukkan wajah sedih, padahal bila dilogika ceritanya merupakan cerita yang menyedihkan untuk anak seumuran dia. Bahkan dia menceritakan kalau dia melarang adiknya untuk melakukan pekerjaan yang sama seperti dirinya dan menyuruh adiknya hanya fokus pada sekolahnya saja. Sungguh mulia hati Iman, dia sama sekali tidak mengeluh akan kehidupan yang dia jalani. Yang dia tau hanya bersenang-senang dengan pekerjaannya untuk memperoleh uang demi menghidupi dirinya, adik dan neneknya. Dalam satu hari dia hanya memperoleh uang sebesar 20-30 ribu. Jumlah uang yang sangat sedikit menurutku, apalagi untuk menghidupi 3 orang sekaligus. Aku malu melihat Iman, uang 30 ribu bisa habis dalam hitungan jam untukku. Sementara dia, benar-benar pandai memanage uang itu untuk makan , bersekolah dan menyambung kehidupan dia dan keluarganya.

Kentut, melihat Iman dengan perjuangannya membuat aku semakin bersyukur atas hidup yang kita jalani saat ini. Bersyukur atas setiap waktu dan kesempatan yang telah Allah berikan kepada kita. Aku juga semakin tersadar bahwa sebenarnya penyakit yang saat ini aku rasakan membuatku lebih istimewa. Membuatku semakin tau arti hidup ini dan bagaimana menghadapi sesuatu diluar dugaan kita. Aku sudah tidak mau kehilangan semangat seperti dulu ketika awal tau bahwa aku sakit.  Aku mau bersemangat untuk memanfaatkan setiap detik waktu yang sudah di berikan Allah untukku. Teringat akan rencana kita berdua yang ingin mendaki Puncak Rinjani dan Menyelami keindahan Raja Ampat bersama, aku ingin kita menabung sebanyak-banyaknya. Bukan untuk kita habiskan untuk bersenang-senang, tapi kita jadikan perjalanan ini sebagai perjalanan penuh kasih. Kasih terhadap sesama, dimana bila kita menemukan sosok-sosok anak lainnya seperti Iman kita bisa berbagi sedikit rejeki yang kita miliki kepada mereka. Kita jadikan perjalanan backpacker impian kita menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan penuh pembelajaran. Semoga kamu sepakat dengan impian yang kecut tulis ini ya kentut. Hehe. Semangat menabung buat “Love Trip for Everyone”!!!! 

Kamis, 20 November 2014

PEMBELAJARAN PERJALANAN

Sekitar 2,5 bulan yang lalu, ketika aku sangat dibingungkan dengan revisi skripsi yang sedang aku kerjakan aku meluapkan semuanya kepadamu. Aku bercerita tentang rasa kesal, lelah, bingung dan kacau yang aku alami kepadamu. Saat itu memang kamu sedang tidak ada didekatku, karena kamu sedang berada dirumahmu dan jaraknya cukup jauh dari kota tempat tinggalku. Seperti biasa, ketika aku bawel kepadamu kamu selalu menghiburku dengan sikap jayusmu dan saran yang diluar dugaanku terkadang. Kamu bilang kepadaku, ketika aku sedang merasakan hal yang seperti itu maka aku harus membebaskan diriku dan membuat diriku semangat sendiri. Lalu kamu menyuruhku untuk menyetir mobil sambil mendengarkan musik dengan kencang dan aku ikut bernyanyi sesuai dengan lagu yang aku putar. Tak kuduga, saran itu benar-benar bisa membuatku lega dan merasa semangat kembali. Akhirnya saranmu itu selalu kugunakan ketika aku sedang merasakan hal yang kurang menyenangkan atau kehilangan semangat. Sehari sebelum aku menulis ini, aku juga merasa kurang bersemangat. Padahal mimpi-mimpiku sudah ada didepan mata. Kemudian aku menggunakan saranmu lagi, tapi kali ini tidak di dalam kota. Ku beranikan untuk mengantar sahabat perempuan kita untuk kembali ke kotanya di kota sebelah sendirian tanpa ada teman laki-laki yang menemaniku. Awalnya sahabat kita takut, takut aku lelah, dan takut karena aku sendirian ketika pulangnya. Tapi aku masih tetap mau mengantarnya dan ingin sekali berkendara sejauh yang aku mampu lalu mengambil setiap pembelajaran yang aku dapat ketika berkendara di jalan.
Benar saja, banyaak hal yang bisa aku pelajari ketika aku berkendara selama kurang lebih 3 jam hingga kemudian tiba kembali dirumah. Di jalan aku mengetahui indahnya rasa berbagi dengan sesama ketika membeli koran dari seorang anak kecil. Dari anak kecil itu aku belajar, semangatnya tidak pernah putus untuk meraih cita-citanya bahkan berjualan koran pun dia jalani untuk dapat membiayai sekolahnya. Selanjutnya aku terkena macet yang cukup lama dan membuat kaki ini sedikit lelah. Yang aku pelajari hidup itu tidak selalu mulus dan pasti ada satu titik dimana kita diberi ujian atau hambatan untuk mencapai tujuan itu. Semuanya tergantung kita mau melewatinya atau menyerah kepada keadaan. Lalu aku melewati jalur lingkar yang cukup panjang dan sepi. di jalur tersebut aku bisa dengan leluasa menginjak pedal gas dan bebas bernyanyi serta meluapkan semua yang aku rasakan. Keadaan ini memberikan aku pelajaran bahwa selalu ada bonus dan hal indah dari Allah yang disediakan untuk kita dan kita harus selalu bersyukur atas nikmat-NYA. Dan yang terakhir ketika aku pulang sendirian setelah mengantar sahabat perempuan kita, hujan datang dengan cukup lebat. Ketika hujan datang aku menangis, bukan karena takut sedang mmenyetir sendirian tetapi karena aku bersyukur atas rahmat Allah yang masih diberikan untuk kita semua. Sepanjang perjalanan ketika hujan itu aku sengaja berdoa kepada Allah, berdoa untuk kesembuhan dan semua mimpiku serta tak lupa bersyukur atas seluruh nikmat-Nya yang telah diberikan padaku. Aku berdoa untuk kedua orang tua ku, aku berdoa untukmu, aku berdoa untuk keluargaku aku berdoa mantan dan teman-temanku yang lain. Sepanjang perjalanan itu benar-benar membuatku belajar akan banyak hal dan memberikan aku semangat kembali. Nothing Imposible in this world because we have Allah in our Life. Terimakasih untuk saran kecilmu dulu kentut, karena dari saran itu aku memperoleh inspirasi untuk mengembangkannya kembali. SEMANGAAATTTT KENTUTKECUT. Ayooo kita buat perjalanan sederhana kita menjadi sesuatu yang luar biasa istimewa. 

Rabu, 19 November 2014

Eight Things

Aku baru tersadar ada banyak barang-barang mu yang tertinggal untukku. Kita terlalu sering bersama sehingga hampir tidak ada beda antara milikmu atau milikku. Pertama, ada baf milikmu yang dulu pernah kupinjam ketika kita naik gunung bersama. Karena saat ini aku belum bisa naik gunung jadi baf itu yang selalu melindungiku ketika sedang mengendarai motor. Kedua, sarung tangan yang juga kupinjam ketika naik gunung. kamu tidak mau aku mengembalikannya kepadamu dan kamu bilang itu untukku saja. Ketiga, kacamata hitam yang selalu menolongku ketika mata ini silau saat menyetir mobil bahkan ketika aku naek motor pun juga aku gunakan. Keempat, Handuk berwarna merah yang saat itu kamu gunakan untuk mengelap jok mobilku ketika salah satu teman kita menumpahkan minumannya. Dan handuk itu sekarang aku gunakan untuk mengelap keringat ketika aku selesai berolahraga dengan teman-teman. Kelima, Balon Marsha kesukaan ku yang saat itu kamu belikan di alun-alun sebuah kota asal salah satu sahabat kita. Hingga kini balon itu tidak kempes dan tiap malam aku selalu memainkannya (Khususnya kalau lagi sepii. :D). Keenam, sebuah buku yang belum sempat aku kembalikan berjudul "Filosofi Kopi" karya DEE. Kamu menyuruhku untuk mengembalikannya kapanpun aku bisa. Ketujuh, boneka minion lucu yang kita peroleh dengan usaha cukup konyol, karena kita harus debat terlebih dahulu dengan seorang bapak-bapak yang galak menurutku. Kedelapan, sebuah jaket yang sengaja ku minta dari mu dan saat ini selalu aku gunakan ketika aku pergi khususnya ketika malam hari. Hampir disetiap aktivitas yang aku lakukan selalu ada barang milikmu yang ku gunakan. Terkadang aku bingung, ini aku yang lupa mengembalikannya atau kamu yang lupa memintanya. Terimakasih kentut buat kedelapan barang itu, kapan pun kamu mau mengambilnya kembali kecut siap kok. Tapii kalo boleh, jangan diminta lagi yahhh. Buat kecuuttt aja. Hehehehehe.

Selasa, 04 November 2014

MIMPI

Malam ini aku terbangun. Karena sebuah mimpi yang sudah kuharapkan tidak pernah datang lagi. Mimpi yang sudah pernah kuceritakan kepadamu selalu hadir ketika aku merasa sedih atau sedang ada masalah. Mungkin saat ini ragamu tidak ada didekatku, namun segala hal yang kamu ajarkan kepadaku masih tersimpan rapi dan menjadi sebuah kebiasaan. Aku mulai memimpikanmu dari satu tahun lalu ketika bulan ramadhan dan aku belum mengenalmu secara dekat. Hanya dua kali ketika itu dan dengan mimpi yang sama. Namun tidak kali ini, kamu selalu hadir kembali di mimpiku dengan cerita yang berurutan seperti cerita dalam kehidupan nyata. Yaaa, kamu hadir kembali dimimpiku tepat pada bulan ramadhan tahun ini. Aku bingung mengapa Allah selalu menghadirkanmu dimimpiku ketika bulan suci itu tiba. Berbicara tentang mimpi ini, aku ingat ketika kita berdua pergi bersama sebelum kamu pergi meraih mimpimu. Hari itu kita lalui dengan banyak hal konyol untuk ukuran orang dewasa. Tapi aku menyukainya, menyukai ketika kamu mau aku ajak untuk mengulang kembali masa kecil kita dulu. Mungkin dulu kita tak kenal, tapi aku senang ketika kita berpura-pura menjadi anak kecil kembali. Melihatmu tersenyum lepas ketika kita bermain bombom car bersama, melihatmu berusaha mengelitiki ku ketika kamu menyetir karena kamu gemas akan setiap sikap usilku, dan melihatmu berlarian ketika kamu harus mengatur timer kamera demi kita foto bersama membuatku sangat senang saat itu. Pada hari itu aku membuat peraturan masing-masing dari kita memiliki tiga permintaan. Permintaan pertamaku adalah menyuruhmu untuk selalu membukakan pintu mobil ketika aku akan masuk atau keluar dari mobil dan kamu memenuhi permintaan ini dengan baik. Permintaan keduaku adalah melihatmu menyanyikan sebuah lagu untukku didepan umum dan kamu tidak memenuhinya dengan baik karena hanya menyanyikan reff sebuah lagu dengan suara yang tidak terlalu keras. Permintaan ketigaku adalah kamu menceritakan tentang doa apa yang kamu panjatkan di puncak sebuah gunung hingga membuatmu menangis dan kamu memenuhi permintaan ku dengan sempurna, jujur aku juga ingin menangis ketika kamu menceritakannya. Permintaan pertamamu aku lupa, karena permintaan itu sangat sederhana dan tidak membuatku susah. Permintaan keduamu sangat menyulitkanku, karena aku harus menceritakan secara jujur kepadamu tentang dia yang selalu hadir dimimpiku dengan cerita berurutan. Padahal dia itu adalah kamu, untuk malam itu pertama kalinya kamu bisa membuatku gugup dan takut mengungkapkan sesuatu. Karena aku takut bila jujur, kamu justru akan berubah sikap. Aku takut mimpi itu mempengaruhi kenyataan yang saat ini kita jalani. Tapi akhirnya aku berkata jujur kepadamu tentang dia yang selalu hadir di mimpiku yaitu kamu. Malam itu aku baru pertama kali melihatmu dengan wajah super bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Sejujurnya aku merasakan hal yang sama, bahkan jantung ini tak berhenti berdetak kencang sampai akhirnya kamu pulang. Permintaan ketigamu tidak kamu gunakan, mungkin kamu sudah merasa cukup hanya dengan dua permintaan. Pada malam itu juga, kamu jujur bahwa pernah menyukaiku di awal kita bertemu. Dunia ini sempit dan tidak pernah bisa di tebak. Kamu dan aku dipertemukan dan didekatkan dengan cara yang unik dan lucu. Entahlah apa yang akan terjadi didepan nanti, yang aku harapkan kita akan selalu berhubungan baik. Maafin kecut kalau suka ngerepotin kentut. J #kentutkecut

Sabtu, 01 November 2014

JAKET


Setelah kamu pergi untuk meraih mimpimu aku tak pernah merasa sendiri karena kamu telah meninggalkan sebuah jaket untukku. Entah kenapa aku sangat menyukai jaket ini. Selama satu minggu setelah kamu pergi aku selalu menggunakannya kemanapun aku pergi. Baik siang, sore ataupun malam jaket ini selalu ku gunakan. Ketika aku pergi bersama ibu, bersama sahabat atau temanku yang lain aku tetap menggenakan jaket yang sama tanpa melepasnya sekalipun sebelum aku tiba di rumah. Beberapa teman bertanya kenapa jaket ini selalu kugunakan selama beberapa hari ini, tapi aku hanya diam dan tertawa tanpa jawaban. Bahkan untuk melakukan foto studio bersama beberapa sahabatku aku tetap menggunakannya, menggunakan jaket yang kamu berikan. Semua sahabat perempuanku dalam foto itu menggunakan baju yang cukup formal dan rapi bahkan mereka menggunakan wedges yang membuat penampilan mereka menjadi cantik.Semua sahabat laki-laki ku menggunakan kemeja dan sepatu formal pada sesi foto studio itu. Sementara aku, tetap setia dengan Jaket yang kamu berikan untukku yang aku padukan dengan celana jeans hitam dan sepatu converse putih usang kesayanganku. Beberapa sahabat perempuanku menegurku dan menyuruhku untuk berganti baju yang lebih cantik, tapi aku tidak mau. Aku hanya berkata, This is me, This is My style and I like it girls. Salah seorang sahabat laki-lakiku mendukung perkataan ku dan mengatakan Just Be Your Self. Dan aku tetap dengan percaya diri melakukan sesi foto itu dengan Jaket itu. Sesungguhnya aku juga bingung mengapa aku merasa nyaman ketika mengenakannya, karena aku tidak merasa sepi dan merasa kamu ada untuk menemaniku. Mungkin sedikit berlebihan, tapi aku memang ingin selalu menggunakan jaket ini hingga kamu menghubungiku setelah selesai satu tahap pendidikan yang sedang kamu jalani. Kamu adalah sahabat terbaik kecut, kentut. Hampir setiap hari kita lalui dengan bercanda melalui chatting. Jadi ketika kamu tidak ada kabar sekali sebenarnya ada yang sedikit hilang dan beruntunglah ada Jaket ini. Karena setidaknya ada bagian dari kamu yang selalu menemaniku ketika aku pergi. #kentutkecut