Hari ini aku dihadapkan pada sebuah peristiwa yang membuatku terketuk hatinya. aku menulis ini ketika aku bersama keempat sahabat perempuanku dan satu sahabat laki-laki ku makan di sebuah tempat bernama Pelangi. Nama yang indah, mungkin si pemilik cafe ini berharap setiap pengunjungnya merasakan berbagai rasa yang enak dan indah di lidah layaknya pelangi yang mewarnai langit ini. Kami berlima tidak hanya makan saja disini tetapi juga sibuk mempersiapkan lamaran pekerjaan untuk masa depan kami.
Disini aku melihat seorang nenek yang masih terlihat sangat sehat namun ada satu kekurangannya kentut, nenek itu buta. Nenek itu hanya makan seorang diri disini, entah bagaimana beliau sampai ditempat ini aku tidak mengetahuinya. Dia terlihat sangat cantik dengan setelan baju berwarna orange. Dia makan dengan cara yang berbeda dengan kebanyakan orang. dia tidak seperti kita yang bisa dengan mudah menghabiskan makanannya. sebelum memasukkan makanan ke dalam mulutnya, dia harus meraba makanannya terlebih dahulu.
Meskipun terlihat cukup susah menurut kami orang normal, tapi menurutnya itu adalah sebuah cara yang lazim. aku melihat semangat di dalam diri nenek itu. Dia memberikanku pelajaran bahwa keterbatasan itu tidak membatasi kita untuk melakukan apapun. Nenek itu masih bisa makan di cafe ini bahkan seorang diri meskipun dia memiliki keterbatasan tidak bisa melihat. Tidak bisa melihat secara fisik bukan berarti membatasinya untuk melihat dunia dengan caranya dia sendiri.
Hal ini membuatku semakin sadar dan semakin bersemangat untuk menembus setiap batas yang sebenarnya merupakan sebuah tantangan. Tantangan yang harus kita hadapi dengan penuh harapan, visi, semangat dan pikiran positif. Tak lupa selalu di iringi dengan doa dan Ridho Allah.
Lets Get Our Dreams and Make It Happens. :)
I Will Fight and Never Give Up Till The End. #Merry Riana